Saat ini kebutuhan infrastruktur khususnya di dunia web hosting dan email sedang tinggi. Karena banyak sekali lini usaha bisnis yang secara perlahan
tapi pasti pindah dari kertas ke semi digital, bahkan hinggal hampir 100% digital. Tentu ini menjadi titik balik positif agar pengembangan lini
usaha bisnis bisa cepat berkembang, kemudian juga penghematan atribut kertas yang rawan hilang, rusak, dan basah.
Kebutuhan perusahaan
Salah satu faktor penting untuk memilih pilih hosting luar atau di Indonesia adalah kebutuhan suatu perusahaan atau badan usaha itu sendiri. Jika memang
target pelanggan atau kebanyakan pengguna karyawan bergerak di bidang hampir 100% Indonesia, maka sangat disarankan untuk menggunakan hosting yang
berada di Indonesia saja. Namun sebaliknya, jika memang kebutuhan atau target pelanggan perusahaan lebih ke luar negeri Singapura misalnya, maka
disarankan membeli hosting yang di Singapura. Namun bukan berarti teori yang saya gunakan 100% adalah benar. Kembali lagi ke pemangku kebijakan dari
masing-masing perusahaan.
Salah kaprah
Beberapa tahun terakhir banyak sekali website perorangan yang mengatasnamakan dirinya sebagai pengulas penyedia web hosting, atau review web hosting.
Kebanyakan server hosting yang mereka ulas adalah beberapa dari penyedia web hosting cukup terkenal di Indonesia, namun menurut saya agak aneh. Karena
banyak yang salah kaprah. Mayoritas dari mereka yang mengatasnamakan sebagai pengulas web hosting ini mempunyai benchmark atau landasan tertentu
namun tools yang mereka gunakan untuk monitoring dan response website rata-rata menggunakan server di Amerika Serikat. Sehingga beberapa web hosting
yang notabene fokus di bidang lokal Indonesia tentu pasti akan kalah jika menggunakan benchmark server dari Amerika Serikat.
Mengapa server di Indonesia lemot?
Jika merujuk ke kata lemot atau tidaknya suatu koneksi tergantung dari perspektif mana kita melihatnya. Karena pada dasarnya koneksi yang ada di Indonesia
tidak ada yang tersambung langsung ke dunia Internasional. Hampir semua koneksi semuanya melalui upstream provider terlebih dahulu untuk bisa tersambung
dengan dunia Internasional. Sebagai contoh, rute network internasional paling seksi saat ini adalah pada jalur ke Singapura Internet Exchange. Artinya
koneksi kita harus masuk dulu ke pertukaran lalu lintas Singapura, sebelum bisa ke dunia Internasional. Begitu juga sebaliknya dengan internasional ke
Indonesia, otomatis latency internet sudah pasti di atas 100ms atau 0.1 detik. Namun kita patut bersyukur dengan adanya pengembangan massif dari
penyedia jasa kabel optik bawah laut, karena koneksi makin tahun ke internasional makin membaik infrastrukturnya.
Layanan support
Adanya tenaga penolong yang bisa membantu kita kapan pun adalah nilai keharusan yang harus dipikirkan. Jika kalian memilih hosting di Indonesia maka
otomatis tidak ada kendala bahasa, dan biasanya masalah bisa cepat terselesaikan. Hal ini berbeda dengan hosting yang ada di luar, karena kalian
harus melakukan komunikasi minimal bahasa inggris terlebih dahulu.
Jadi bagaimana? Mau pilih hosting di luar apa Indonesia saja?